Jika kamu ingin tahu kedudukanmu disisi Allah, maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu

Sabtu, 16 Juli 2011

Fenomena Baru: Ajaran Bebas Madzhab

Suatu ketika, seorang muallaf (orang yang baru memeluk Islam) di Damaskus bercerita bahwa ia telah beribadah menurut madzhab Syafi’i, karena fiqih Syafi’i itulah yang baru dipelajarinya sedikit-sedikit. Kemudian ia menemukan satu selebaran yang berisi penjelasan bahwa seorang muslim tidak boleh menetapi satu madzhab tertentu dari empat madzhab – dan barang siapa melakukan hal tersebut, ia menjadi kafir dan tersesat dari garis ajaran Islam – serta bagi dia wajib mengambil hukum Islam langsung dari Kitabullah dan Sunnah. Muallaf tersebut mengaku belum pandai membaca Al-Qur’an, apalagi mengerti maknanya, apalagi mengambil hukum dan kesimpulan langsung. Apakah sesulit itu untuk menjadi seorang muslim? Apa yang harus ia perbuat?

Ternyata, apa yang dialami oleh muallaf tersebut dapat menyangkut jutaan, bahkan ratusan juta penganut Islam[2], apabila fatwa bebas madzhab diterapkan dan orang dipaksa untuk mengambil hukum langsung dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Mayoritas umat Islam – yang merupakan penganut madzhab – akan terguncang, dan rusaklah sendi-sendi ajaran Islam yang sudah tegak berabad-abad hanya karena pola pikir aneh yang dikembangkan oleh orang-orang yang mengaku mengikuti Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, tapi ternyata tidak memahami makna suatu ayat dari Al-Qur’an.
Rasulullah SAW telah bersabda:

Pada akhir zaman akan ada segolongan orang yang muda usianya yang berpaham jelek. Mereka berbicara mengambil dari sabda Khairil Bariyyah (Rasulullah SAW) – maksudnya suka berslogan Al-Qur’an dan Al-Hadits – sedang iman mereka tidak sampai kerongkongan. Mereka lepas dari agama sebagaimana anak penah lepas dari busurnya. Di mana saja kalian bertemu, hadapilah mereka.” (H.R. Imam Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung yang ke